Al Qur'an

Al Qur'an adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Al Qur'an

Barangsiapa membaca Al Quran dan beramal dengan apa yang terkandung di dalamnya, (maka) kedua ibu bapanya akan dipakaikan mahkota pada Hari Pengadilan yang sinarannya lebih terang daripada cahaya matahari.

Shalat

Shalat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Masjid

Masjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim.Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim.

Idul Fitri

Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah.

Idul Adha

Idul Adha adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba.

Rabu, 15 Februari 2012

Olahraga yang Disunnahkan Islam

Islam adalah agama yang mengedepankan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Pada kehidupan dunia salah satu hal yang dianjurkan oleh  Islam ialah berolahraga. Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Berikut ini adalah beberapa olahraga yang disunahkan dalam Islam:

1. Panahan

    Panahan adalah olahraga yang menggunakan busur dan anak panah yang dilontarkan. Olahraga ini membutuhkan ketepatan dan ketangkasan dalam menembakkan anak panah. Mengapa Islam mensunahkan olahraga ini? Karena memanah memberikan manfaat bagi penggunanya. Seperti: melatih konsenterasi, kesabaran, dan ketepatan sehingga memudahkan untuk mengontrol diri kita. Selain itu, memanah juga berguna ketika tersesat di alam liar. Dan dengan hanya menggunakan panah kita dapat bertahan hidup dengan cara mencari hewan buruan. Dan pada masa lalu, ketika perang masih bergejolak dalam syiar Islam, panah adalah senjata yang efektif.

2. Berkuda

    Berkuda adalah aktivitas berjalan dengan menunggangi kuda. Dalam olahraga ini, dibutuhkan keberanian, dan keseimbangan dalam mengontrol kuda yang kita tunggangi.Berkuda mempunyai banyak manfaat, diantaranya melatih kita untuk bersahabat dengan makhluk lain, dan berarti kita juga memperlakukan makhluk lain dengan dengan tidak menyiksanya. Yang kedua, menguji keberanian kita. Selain itu dengan berkuda berarti kita telah menjalankan salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW.

3. Berenang
    
     Berenang adalah olahraga yang dilakukan dengan cara menggerakkan tubuh secara terkoodinasi sehingga kita dapat dapat melayang dan bergerak di air. Berenang merupakan salah satu olahraga yang digemari di masa globalisasi ini. Dengan berenang kita dapat mendapatkan manfaat. Yaitu, memperkuat seluruh otot kita sehingga kita tidak akan mudah lelah, melatih sistem pernafasan, dan kita harus bersyukur karena kita masih masih diberi nafas oleh Allah SWT. Dan jika dapat berenang, kita menyelamatkan diri ketika terjadi kecelakaan di air. Sehingga kita masih dapat bertahan hidup dan masih bisa melanjutkan ibadah kepada Allah.


Ketiga olahraga di atas juga disebutkan dalam dalam sebuah hadist yang berbunyi: "Ajarilah putra-putramu  memanah, dan berenang." (HR. Ath-Thawawi). Sedangkan berkuda adalah olahraga yang dianjurkan Rasullullah, karena beliau bersabda: "Tidak ada perlombaan kecuali untuk unta, panah, atau kuda.” (HR. Ahmad dan Tiga Imam). Dan menurut hadist lain: Orang mu’min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mu’min yang lemah."

Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk malas berolahraga. Karena dengan berolahraga berarti kita telah menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, sehingga kita semakin kuat untuk beribadah kepada Allah SWT. Selain itu, dengan berolahraga kita telah menjalankan sunnah Rasulallah SAW.


Karya: Ekky A. F. dan Sri Hartanto A. S.
Sumber gambar: http//:www.google.com/





Memerangi Kemiskinan dengan Zakat




Tekad besar Abu Syauqi adalah mengangkat umat dari kemiskinan. Ustaz muda ini tidak hanya bicara, tapi juga berusaha memecahkannya dengan kerja nyata.

Ketika melihat kehidupan masyarakat di sekitarnya yang memprihatinkan, dia bersama rekan-rekannya di kelompok pengajian Majelis Taklim Ummul Quro sepakat membentuk lembaga sosial pengolaan dana zakat dengan nama Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ) yang kemudian berubah menjadi Rumah Zakat Indonesia (RZI) setelah mendapat legalitas lewat SK Menteri Agama RI No. 157/2003.

Sejak digulirkan tahun 1998 hingga 2006, RZI telah dipercaya untuk mengelola dana masyarakat senile Rp. 100 miliar. Target RZI pada tahun 2010 adalah mengumpulkan Rp.600 miliar.

Pada awal pembentukannya, para relawan lembaga ini memfokuskan kerja melakukan rehabilitasi korban dan pengungsi konflik di Ambon, Maluku Utara. Setelah berkembang, RZI menjelajah bidang lain seperti pendidikan dan kesehatan.

Di bidang pendidikan, RZI mengembangkan subprogram beasiswa anak yatim dan du’afa, Kembalikan senyum Anak Bangsa, serta Save Our School. Sampai 2006, RZI sudah menyantuni 9.592 anak asuh, dari Aceh hingga Surabaya, dengan 3.994 orangtua asuh yang bergabung.

Di bidang kesehatan, RZI memiliki 27 ambulans gratis, mobil klinik gratis, klinik gratis, juga rumah sakit bersalin gratis. Sedangkan pada program pemberdayaan ekonomi, RZI sudah memberikan bantuan usaha UKM kepada 360 pengusaha kecil.

Program rehabilitasi sosial dan aksi sosial sebagai kiprah awal tidak ditinggalkan RZI. Program ini direalisasikan lewat kegiatan Saga Gizi Nusantara dan Aksi Relawan.

RZI saat ini diperkuat oleh 450 karyawan. Untuk menggaji karyawan dan menggulirkan roda organisasi, RZI ternyata tidak mengambil semua jatah karyawan, sebesar 12,5% dari besarnya zakat.

Karya: Sri Hartanto Aji S.

Selasa, 14 Februari 2012

Sekilas Sejarah: 3 Perang Bersejarah Dalam Syiar Islam



Selama Syiar, umat muslim selau mendapat rintangan dan tantangan dari musuh-musuhnya sehingga pertempuranpun tidak dapat dihindarkan, tapi di setiap perang terdapat hikmah yang dapat kita pelajari dan teladani. Menurut hasil perundingan kami admin blog, berikut adalah 3 perang paling bersejarah dalam Syiar Islam
Perang Badar
Adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Perang ini terjadi di dekat sumur daerah Badar rute perdagangan antara Mekah dan Madinah. Pada pagi hari membongkar kemahnya menuju lembah Badar dan bertemu pasukan muslimin , pertempuran berlangsung sengit sekitar 14 muslimin mati syahid dan 70 kaum kafir pertempuran dapat dimenangkan oleh kaum Muslimin walaupun mereka kalah jumlah dan menjadi motivasi bagi kaum muslimin untuk memenangkan perang-perang setelahnya.
Pertempuran Uhud
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah Pertempuran Badr. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung oleh Rasulullah sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Abu Sufyan. Disebut Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi. Dalam perang Uhud Rsulullah menempatkan 50 pemanah di bukit Uhud yang menghadap ke Madinah, Rasulullah berpesan agar apapun yang terjadi mereka tidak boleh meninggalkan posisi mereka. Pertempuran terjadi pasukan kafir kocar kacir dan harta mereka tertinggal , sebagian pasukan pemanah muslim tergoda dan turun untuk mengambilnya, sehingga Khalid bin Walid pemimpin kavaleri kaum kafir melihat celah tersebut dan segera menyerang pemanah yang tersisa, kalahlah kaum muslimin karena mereka tidak menaati perintah Rasul dan tergoda harta lawan.
Pertempuran Mut’ah 
Pertempuran ini terjadi di dekat kampung yang bernama Mu'tah, di sebelah timur Sungai Yordan dan Al Karak, antara pasukan Khulafaur Rasyidin yang dikirim oleh Nabi Muhammad dan tentara Kekaisaran Romawi Timur(Byzantium). Rasulullah mengirim utusanya untuk menyampaikan surat dakwah kepada Heraklius, tetapi dua kali utusan Rasul dibunuh oleh penguasa daerah Syam dan Ghassaniyah. Pasukan Muslimin sepakat untuk berperang melawan Romawi timur walaupun pasukan muslimin jelas kalah jumlah yaitu sekitar 3000 melawan kurang lebih 100.000 pasukan koalisi romawi, nasrani dan suku-suku arab. Sebelum pasukan islam berangkat untuk menegakkan panji La ilaha Illallah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam telah menunjuk tiga orang sahabat sekaligus mengemban amanah komanda secara bergantian bila komandan sebelumnya gugur dalam tugas di medan peperangan, mereka adalah Ja'far bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, Abdullah bin Rawahah, mereka mati-matian mempertahankan sebuah bendera yang menjadi panji-panji islam, bahkan Ja'far bin Abi Thalib berperang sampai tangan kananya putus, kemudian bendera dipegang dengan tangan kiri, tangan kirinya juga putus, lalu Ja'far bin Abi Thalib memeluk bendera tersebut dengan tubuhnya sampai ia mati syahid dengan 90 luka di tubuhnya. Akhirnya Tsabit bin Arqam radhiyallahu ‘anhu mengambil bendera yang telah tak bertuan itu dan berteriak memanggil para Sahabat Nabi agar menentukan pengganti yang memimpin kaum muslimin. Maka, pilihan mereka jatuh pada Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu. Dengan kecerdikan dan kecemerlangan siasat dan strategi – setelah taufik dari Allah SWT kaum muslimin berhasil memukul Romawi hingga mengalami kerugian yang banyak. Atas pertolongan Allah SWT pasukan Muslimin hanya mengalami kerugian sekitar belasan korban, sementara Romawi kehilangan puluhan ribu tentaranya. Pertempuran ini sangat dahsyat Khalid bin Walid menghabiskan 9 pedang dalam pertempuran ini dan tersisa 1 buatan Yaman.
Dari kisah kisah perang tersebut kita dapat mengambil hikmahnya yaitu :
* Kita tidak boleh pesimis, walaupun lawan sangat kuat kita bisa menangkan suatu kompetisi dengan keberanian, semangat serta pertolongan Allah SWT. (Perang Uhud)
* Kita harus mematuhi nasihat orang yang lebih berpengalaman atau pemimpin kita. (Pertempuran Uhud)
* Kita harus bersungguh-sungguh dalam membela panji-panji agama dan negara kita. (Pertempuran Mut’ah
Penulis : Ekky Amiral Faqi
Refrensi : wikipedia dan acara Jejak Rasul

Selasa, 07 Februari 2012

Adab Dalam Suatu Majlis





Apabila kamu diundang di majlis kaum sedangkan kamu lebih kecil umurnya. Kamu tidak boleh duduk kecuali sudah mendapat idzin dari kaum. Dan apabila kamu duduk tidak boleh berdesakan dengan orang lain dan tidak boleh menduduki tempat duduk orang lain dan jangan sampai duduk di tempat yang lebih terhormat untuk orang-orang tua.
Apabila kamu sedang duduk di suatu tempat kemudian datanglah yang lebih utama untuk duduk, maka tinggalkanlah tempat duduk itu sebelum kamu diperintah untuk meninggalkannnya. Maka akan kelihatan kemuliaanmu di mata orang-orang itu.
Apabila kamu duduk ditengah-tengah kaum jangan ikut nimbrung bicara kecuali kamu bila diajak bicara dan apabila kamu bicara agar dengan pembicaraan yang benar dan berbicara tidak usah panjang-panjang, bicaralah yang penting-penting saja sebab kalau banyak bicara dikhawatikan tergelincir lisanmu.
Hindarilah tertawa terbahak-bahak di dalam majlis karna hal itu termasuk budi pekertinya orang yang rendah dan sedikitkanlah bergurau karena kebanyakan bergurau itu menghilangkan penghormatan orang terhadap kamu.

Karya: Yusuf Maulana
Sumber : Buku-buku Akhlaq, Penjelasan dari Guru Madrasah.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More