Rabu, 15 Februari 2012

Memerangi Kemiskinan dengan Zakat




Tekad besar Abu Syauqi adalah mengangkat umat dari kemiskinan. Ustaz muda ini tidak hanya bicara, tapi juga berusaha memecahkannya dengan kerja nyata.

Ketika melihat kehidupan masyarakat di sekitarnya yang memprihatinkan, dia bersama rekan-rekannya di kelompok pengajian Majelis Taklim Ummul Quro sepakat membentuk lembaga sosial pengolaan dana zakat dengan nama Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ) yang kemudian berubah menjadi Rumah Zakat Indonesia (RZI) setelah mendapat legalitas lewat SK Menteri Agama RI No. 157/2003.

Sejak digulirkan tahun 1998 hingga 2006, RZI telah dipercaya untuk mengelola dana masyarakat senile Rp. 100 miliar. Target RZI pada tahun 2010 adalah mengumpulkan Rp.600 miliar.

Pada awal pembentukannya, para relawan lembaga ini memfokuskan kerja melakukan rehabilitasi korban dan pengungsi konflik di Ambon, Maluku Utara. Setelah berkembang, RZI menjelajah bidang lain seperti pendidikan dan kesehatan.

Di bidang pendidikan, RZI mengembangkan subprogram beasiswa anak yatim dan du’afa, Kembalikan senyum Anak Bangsa, serta Save Our School. Sampai 2006, RZI sudah menyantuni 9.592 anak asuh, dari Aceh hingga Surabaya, dengan 3.994 orangtua asuh yang bergabung.

Di bidang kesehatan, RZI memiliki 27 ambulans gratis, mobil klinik gratis, klinik gratis, juga rumah sakit bersalin gratis. Sedangkan pada program pemberdayaan ekonomi, RZI sudah memberikan bantuan usaha UKM kepada 360 pengusaha kecil.

Program rehabilitasi sosial dan aksi sosial sebagai kiprah awal tidak ditinggalkan RZI. Program ini direalisasikan lewat kegiatan Saga Gizi Nusantara dan Aksi Relawan.

RZI saat ini diperkuat oleh 450 karyawan. Untuk menggaji karyawan dan menggulirkan roda organisasi, RZI ternyata tidak mengambil semua jatah karyawan, sebesar 12,5% dari besarnya zakat.

Karya: Sri Hartanto Aji S.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More